Rabu, 18 April 2012

Aplikasi Oreza pada tanaman cabai


Aplikasi Oreza pada tanaman cabai

            Budidaya cabai merah merupakan budidaya yang sangat rumit, butuh kedisiplinan yang tinggi dalam setiap perlakuan terhadap tanaman, tanaman cabai membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk mendukung fungsi dirinnya sebagai penghasil buah dengan rasa yang pedas. Tanaman cabai membutuhkan banyak hormone dan kandungan mineral yang tinggi.  
            Oreza serum menyediakan hormone dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman cabai:
1.      Oreza [UREA / ZA] modifikasi
Merupakan pupuk yang diformula kusus untuk memenuhi kebutuhan mineral tanaman cabai, dilengkapi unsure hara makro [N P K S Ca Mg ]dan Unsur hara mikro esensial [Fe Mo Si Zn] serta probiotik yang mampu menguraikan tumpukan mineral yang membatu dalam nutrient lock pada lapisan tanah
2.      Oreza serum phytophthora
Merupakan serum nutrisi esensial dari mineralisasi /pelapukan batuan mineral sehingga membentuk hormone pengatur pertumbuhan yang mampu meningkatkan penyerapan nutrisi dan meningkatkan kekebalan tanaman dari serangan hama dan penyakit. Kandungan utama serum ini merupakan mineral logam [ S Cu Bo Na Si Fe Mn Zn] yang dilarutkan dengan pelarut kusus sehingga mudah diserap oleh tanaman melalui jaringan batang dan daun
3.      Asam amino esensial [ Hormone pengatur pertumbuhan ]
Merupakan nutrisi yang terbuat dari mineralisasi protein untuk memacu pertumbuhan secara aktif, sehingga seluruh tanaman dapat berpotensi menghasilkan buah.

PERSIAPAN BUDIDAYA
1.      Pemilihan lahan Lokasi yang dipilih dekat sumber air dan tidak banjir pada saat musim hujan.
2.      Pengolahan lahan Bajak + garu rotary selanjutnya pembentukan bedengan
3.      Fumigasi dan pemupukan Siram bedengan dengan cairan Oreza [10kg Oreza/200 L air] dengan dosis aplikasi [10L larutan pupuk /20m2] [atau taburi dengan Oreza [250gr/m2  permukaan bedengan ] siram dengan alat siram bibitan [gembor]. Siram permukaan bedengan secara merata kemudian tutup bedengan dengan mulsa plastic selama 10 hari
4.      pembuatan lubang tanam plastik mulsa dilubangi setelah 10 hari penutupan bedengan hal ini untuk memastikan reaksi inkubasi berjalan dengan sempurna,dan tanah menjadi seteril dari bakteri pathogen penyebap penyakit.

5.      Penanaman Sebelum bibit ditanam plastik mulsa telah dilubangi minimal 4 hari sebelum tanam, hal ini untuk mengeluarkan gas metan yang terjadi dari reaksi inkubasi sebagai hasil samping dari reaksi fumigasi. Gas metan tersebut dapat membunuh bibit cabai [menyebapkan patah leher akar]
6.      Perawatan Perawatan usia dini
Pengendalian serangga
Waspadai serangan jangkrik, belalang , ulat grayak dan uret
Pencegahan penaburan Furadan dan penyemprotan insktisida.
Penunasan [perempelan]
1.      Penunasan tunas air [tunas pada ketiak daun]
Penunasan ini pada umur  [8-12 HST] pada dataran rendah [15-20 HST] pada dataran tinggi
Penunasan pada ketiak daun ini bertujuan mengoptimalkan pertumbuhan vegetative tanaman pada pembentukan cabang utama.
2.      Penunasan bunga pertama
Bunga pertama yang tumbuh di percabangan utama juga dirempel yang bertujuan agar energy pada pertumbuhan awal ini di optimalkan untuk pertumbuhan Vegrtatif,sehingga tanaman bisa tumbuh lebih sehat dan seragam.
3.      Penunasan daun tua
Daun –daun yang tumbuh dibawah cabang utama juga dirempel pada saat tajuk tanaman telah optimal karena sudah tidak berfungsi sebagai penyedia makanan dan dapat dijadikan sarang penyakit. Penunasan ini minimal tanaman telah berumur [75-80 HST] pada dataran rendah dan [90-100 HST]di dataran tinggi
4.      Pemasangan ajir
Pemasangan ajir tidak boleh terlambat prmasang yang terlambat dapat merusak tanaman itu sendiri dan mengakibatkan tanaman tumbuh tidak normal
5.      Pemberian pupuk susulan
Pupuk susulan diberikan setiap 1 minggu sekali, [2kg Oreza  dilarutkan dalam 200L air] dengan dosis perbatang [250-500cc]
6.      Pengendalian hama dan penyakit
Sebagai langkah pencegahan dan pengendalian hama penyakit, penyemprotan serum Oreza serum secara berkala akan menekan serangan penyakit dan dapat mengendalikan hama.
a.      Penendalian hama kategori kutu daun
Kutu trips, apis gosipi
Penyemprotan dengan [Curbix50EC,1-2ml/L] [Confidor 200SL,1-2ml/L] [Mesurol 50WP,1-2g/L]
b.      Pengendalian hama dari golongan serangga
Ulat daun dan ulat buah menyerang daun dan buah sehingga buah berlubang dan tidak laku dijual, kebanyakan ulat menyerang pada malam hari dan sembunyi disiang hari.
c.       Lalat buah
Lalat betina yang meletakkan telurnya pada buah sehingga buah menjadi busuk karena larva memakan daging buah. Pencegahan dengan memasang perangkap dan membuang buah yang terinfeksi.
d.      Ulat tanah [ulat pemotong ]
Menyerang pada malam hari dengan memakan akar atau pangkal leher akar, pada tanaman yang baru ditanam dapat memotong tangki bibit.
Pengendalian :
Pengendalian untuk jenis seranga sebaiknya pada malam hari karena pada siang hari tanaman bersembunyi ditanah dan serangga lalat buah dapat terbang. Jika malam hari lalat buah lagi hinggap di balik daun dan serangga ulat lagi aktif mencari makan, sehingga dengan mudah kita menyemprotnya dengan insek yang sesuai, dan seluruh serangga dapat mati. Selain itu pada malam hari racunserangga lebih manjur , hal ini berkaitan dengan penguapan dan radiasi matahari.   
 Pengendalian penyakit
a.      Penyakit antraknosa [patek]
Penyebap cendawan [jamur]
Gejala : terdapat bercak coklat kehitaman pada daun dan buahyang kemudian meluas menjadi busuk lunak,serangan yang parah menyebapkan buah mengering dan keriput seperti jerami akibat infeksi. Cendawan menyerang pada saat buah masih berwarna hjau dan menyebapkan mati ujung
Pengendalian : semprot denga serum Oreza serum[50-100cc/15L]
b.      Layu bakteri
Menyerang daun , buah dan cabang
Bercak ditandai dengan timbulnya bintik bintik mendalam pada daun, buah, dan batang. Bila permukaan daun dibalik,terdapat lingkaran bercak berwarna hitam di dalamnya putih serangan yang parah terlihat permukaan daun atas menjadi kasar dengan bercak berwarna kuning dan didalamnya coklat muda. Pada infeksi tinggi daun dan buah rontok. [250cc /5 L] disiramkan pada pangkal batang hindari terkena daun.
c.       Layu fusarium
Gejala : tulang daun bagian atas memucat kemudian di ikuti dengan menunduknya tangkai. Bila perbatasan akar dan batang di potong atau dikelupas akan terlihat cincin coklat kehitaman di ikuti busuk basah pada bekas pembuluh , pengendalian : penyiraman tanaman dengan Oreza serum [250cc/ 5L air] setiap 1 minggu sekali + serum 1 L hal serupa untuk pengendalian layu bakteri.
d.      Busuk phytophthora
Gejala : busuk pangkal batang dengan ditandai batang busuk berwarna colklat kehitaman tanaman layu dan akhirnya mati. Dan yang terserang layu seperti tersiram air panas, bentuk dan ukuranya tidak teratur. Buah yang terserang berwarna coklat kebasah –basahan yang meluas kesumbu panjang akhirnya buah terlepas dari kelopaknya.
Pengendalian : semprot dengan Oreza serum dengan dosis [50-100cc/15L] setiap habis hujan dan setelah panen. Batang yang telah terserang segera dicabut dan dibakar serta penyiraman serum[ 250cc/5 L air]
e.      Busuk kuncup
Gejala : ranting yang terserang berwarna coklat kehitaman dan cepat menyebar sehingga mematikan ujung tanaman, meskipun bagian yang lainnya masih segar, ranting yang mati membusuk kemudian terlihat sepora cendawan berwarna kelabu.
Pengendalian : semprot denga serum dengan dosis[50-100cc/15L] sehabis hujan atau turun embun pada pagi hari.
f.        Penyakit bercak daun
Gejala : terdapar bercak –bercak bulat kulit kebasah –basahan ,bercak dapat meluas dengan diameter 0,5 cm pusat bercak berwarna pucat sampai putih, warna bagian tepi lebih tua.
Pengendalian: semua daun yang rontok dibersihkan dan dibakar semprot dengan serum[ 50-100cc/15L]

PANEN DAN PASCA PANEN
            Pemanenan cabai merah intensif sangat berbeda dengan cara panen yang konvensional, setiap habis panen harus diseterilisasi dengan desin fektan agar bekas luka panen tidak terinfeksi jamur atau bakteri. Pemberian pupuk susulan dan penyemprotan serum tetap dilakukan diantara jadwal panen sehingga pertumbuhan tanaman dan produktifitas tidak terganggu,
Penerimaan hasil penjualan
            Dengan perlakuan intensif produksi per tanaman mencapai 1kg, dengan populasi sebanyak 16.000 btg, maka produksi per ha mencapai 16.000kg, dengan factor kehilanga


n mencapai 10% maka produksi bersih: 14.400kg. jika harga rata-rata ditingkat patani Rp 6.000,00 /kg, maka penerimaan yang diperoleh 14.400kgxRP 6.000,00/kg= Rp 86.400.000,00
Keuntungan kotor
Total penerimaan –biaya produksi
Rp 86.400.000,00 – Rp 53.330.000,00 = 33.070.000,00
Rasio biay dan pendapatan [R/C ratio]
R/C ratio marupakan perbandingan antara total penerimaan hasil penjualan dengan modal produksi [biaya total] yang dikeluarkan  Rp 86.400.000,00 : Rp 53.330.000,00 = 1,62. Nilai R/C ratio sebesar 1,62 berarti bahwa dalam bertanam cabe dengan biaya Rp 1000,00 akan dihasilkan Rp 1.600,00 . sehingga didapat keuntungan bersih Rp 600,00/kg 

Selasa, 17 April 2012

BUDIDAYA SEMANGKA


Add caption
 BUDIDAYA SEMANGKA

Semangka merupakan tanaman buah yang sangat cepat berproduksi, tidak kurang dari 60 hari sudah panen, sangat pendek siklus hidup semangka, sehingga membutuhkan ketepatan dan kecepatan penyediaan nutrisi yang dibutuhkan semangka.PT.Oreza Indonesia memberi terobosan dalam berbudidaya semangka dengan Nutrisi aktif yang siap pakai untuk mendukung produktifitas semangka.
Oreza paket hemat: Merupakan pupuk NPK lengkap dengan unsur mikro esensial yang diformulasi dengan Hormon pengatur pertumbuhan, dan probiotik sehingga dapat berfungsi sebagai pupuk dasar pengganti pupuk kandang dan sebagai pupuk susulan. Probiotik akan berfungsi sebagai bakteri pengurai, yang menyuburkan tanah secara biologis, karena terkandung bakteri pengurai phospat dan bakteri pengurai selulotik yang akan merombak tumpukan phospat yang terserap dalam agregat tanah.
Oreza serum phytophtora  Merupakan antibiotic serum yang mampu mengendalikan OPT (organisme penyebab penyakit), serum ini merupakan formulasi dari zat kimia, alami yang berasal dari batuan mineral yang mengandung khasiat mengendalikan OPT, (sulfur, tembaga, silikon, zings, dan bahan anti septic) sebagai pereduksi alami dalam fermentasi bahan organik.
Kinerja dari Oreza serum phytophtora dapat bekerja secara kontak dan sistemik, pada aplikasi yang tepat Oreza serum phytophtora, akan secara langsung mereduksi OPT (jamur, bakteri dan virus) yang akan menginfeksi, jaringan tanaman, dan secara sistemik  membangun anti biotic tanaman dengan memproduksi protein beracun berupa getah tanaman yang mampu membunuh OPT. Selain itu, Oreza serum dapat meningkatkan tekanan sel sehingga kontruksi jaringan lebih keras dan tahan terhadap serangan OPT.
Asam amino plus: Merupakan protein cair, yang difermentasi menjadi Hormon pengatur pertumbuhan,  peranan dalam budidaya semangka sebagai pemacu pertumbuhan dan produktifitas, serta meningkatkan citarasa dan tampilan yang artistik. Asam Amino sangat penting untuk memperkuat respon dari hormone pertumbuhan dan sistem metabolisme sel.

Aplikasi Oreza
Kebutuhan sarana produksi:
1.      Urea / ZA                                            :2,5 kw (5 karung)
2.      Dolomite                                            :5 kw (10 karung)
3.      Oreza padi                                          :10 liter
4.      Oreza serum phytophtora                     :10 liter
5.      Oreza Media kocor                            :60kg (30 bungkus )
Add caption



PERSIAPAN LAHAN PRODUKSI
Ditinjau dari sistem perakaran semangka yang sangat ekstensif, sehingga dibutuhkan lahan yang gembur dan diolah sempurna , untuk memudahkan perkembangan perakaran.
Pemupukan dasar: Setelah bedengan terbentuk, dan di finishing, tanah bedengan ditaburi dengan oreza paket hemat dengan dosis aplikasi (500gr/m2), setelah penaburan bedengan di tutup mulsa plastik selama 10 hari. Perlakuan ini bertujuan untuk mengolah tanah secara biologis, sehingga gas –gas metan dapat menguap sebagai dampak proses Dekomposisi. Dari penguapan gas metan kondisi tanah akan lebih baik untuk menunjang perkembangan perakaran.
Pemberian pupuk dasar:
1.       Campurkan (1 sak Urea/za +2 liter Oreza padi + 2 karung dolomite @ 50kg) dalam 1 kali pengadukan kita mendapatkan  (150 kg Oreza paket hemat).
2.       Taburkan pupuk kandang + 500gr Oreza paket hemat/ m2 di permukaan bedengan aduk hingga rata pada kedalaman 10 cm, tutup bedengan dengan plastik hitam perak selama beberapa hari (10 – 15 hari).
Dengan Aplikasi Oreza paket hemat, petani tidak lagi memerlukan pupuk kimia lainya, karena didalam Oreza paket hemat, sudah terdapat bahan kimia dan bahan organik, dan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah dan konsentrasi yang seimbang.
Persiapan benih:
Jumlah tanaman semangka dengan pola sistem intensif, memerlukan bibit sekitar 8.000 tanaman , termasuk sulaman, kebutuhan tanaman tersebut dapat di konter dengan (500-600gr benih) tergantung dengan varietas yang di tanam.
Pengecambahan:
Sebelum disemai benih direndam dalam larutan Oreza serum phytophtora (100cc/1L air) selama (4-6) jam, Tiriskan benih dengan cara meletekan diatas Koran basah, selama(24-36 jam) pada suhu (35-37 0C). Untuk mencapai suhu tersebut bisa dengan pemanasan lampu 15 watt, berjarak 30 cm dari posisi benih. Selama (24-36) jam benih sudah mengeluarkan calon akar lembaga, ini menandakan bahwa benih sudah siap ditanam di polybag.
Media penyemai: Media penyemai benih biasanya berupa campuran tanah dan pupuk kandang yang telah matang. Dengan perbandingan (2:1) kedua bahan tersebut diaduk rata dan dimasukan dalam kantong polybag, (7x10cm) dengan pengisian media sebanyak (3/4) volume polybag. Polybag yang telah terisi disiram dengan larutan Oreza serum phytophtora (1L/200L air) dan biarkan selama 3 hari  sebelum ditanam benih semangka.
Proses penanaman semangka:
Penyiapan bedengan: Bedengan yang telah disiapkan disiram hingga jenuh (untuk daerah sawah bisa di leb) selama (3-4) jam, dan untuk lahan kering disiram perlubang tanam (0,5) liter. Jika menggunakan pipet, disiram selam 4 jam.
Penyiapan Bibit : Bibit semangka yang siap tanam setelah berumur (7-10 hari), atau telah memiliki 3 helai daun sejati. Untuk mempercepat pertumbuhan bibit setiap 3 hari disemprot oreza serum phytopthora  dengan dosis (30cc/15 L air) dan perawatan antibiotik serum untuk pengendalian OPT.
Penanaman bibit dilahan pertanian: Sebaiknya  penanaman bibit dilapangan tidak melebihi, 10 hari setelah penutupan dan pemberian pupuk dasar Oreza paket hemat hal ini untuk menjamin ketersediaan unsur hara agar siap diserap oleh bibit semangka. penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum (09:00) atau pada sore hari (15:30) untuk menghindari tanaman stres yang tinggi. Bibit yang telah ditanam segera disiram hingga jenuh untuk mempercepat penyatuan media tanam dengan akar. Penyulaman paling lambat dilakukan 3 hari setelah penanaman, penyulaman yang terlambat lebih dari 1 minggu hasilnya tidak akan baik.
Pemangkasan dan pembentukan tajuk: Pada usia (10-12) HST bibit dilapangan tanaman mulai membentuk (5-6) helai daun sejati, tahap ini merupakan waktu yang baik untuk melakukan pemangkasan bentuk, pemotongan titik tumbuh dilakukan dengan menggunting sekitar 2 cm bagian pucuk dengan gunting yang dicelup larutan serum fungisida  Oreza serum phytophtora. Sehingga tanaman tidak mudah terinfeksi OPT. Pemangkasan pucuk jangan sampai terlambat, justru efeknya kurang produktif.
Tunas baru akan muncul setelah (4-5) hari, setelah pemotongan . Setelah tunas baru membentuk (3-4) ruas lakukan pemilihan tunas yang vigor( petumbuhan cepat), agar pertumbuhan optimal pilih 3 tunas cabang utama yang vigor, dan seragam untuk tetap dipelihara menjadi tanaman produksi. Ke-3 tunas tersebut, diatur membentuk huruf W dengan jarak antar cabang 14-20 cm, diarahkan menjalar sesuai kemiringan bedengan. Tunas cabang yang tidak terpilih di pangkas dengan gunting yang telah disterilkan  dengan menyisakan 1 helai daun. Untuk mengoptimalkan pembentukan buah, seluruh tunas cabang sekunder dibawah daun ke 14 dipangkas, sebaiknya pemangkasan dilakukan secara periodik dengan meninggalkan 1 helai daun.
PENGAIRAN
Pada saat sebelum tanam dan sesudah tanam tanaman disiram cukup basah, tujuanyan untuk menjamin bibit tidak stres kekeringan air dan dapat segera beradaptasi 3 hari kemudian bibit di cek kembali, dan diairi bila kering. Pemberian air yang tepat disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman dan curah hujan. Pada musim kemarau, pengairan dilakukan 2 hari sekali sampai menjelang berbunga, sekitar 3 minggu setelah tanam menjelang pembungaan ( sebelum bunga mekar), perlu diairi setiap hari agar bunga tidak gugur, setelah berbunga, (selama pembungaan, sekitar 5-7 hari) sebaiknya tidak diairi agar pembentukan bunga tidak terganggu, dan buahnya tidak mudah pecah. Pada saat buah sebesar telur ayam, (sebelum dilakukan seleksi buah) perlu dilakukan pengairan hal ini untuk menjaga kelembapan tetap stabil dan ukuran buah bisa maksimal. Setelah seleksi buah sampai sekitar umur 23 hari setelah bunga mekar, (fase pembesaran buah)  kelembaban dijaga agar tetep stabil. Bila terjadi kekurangan air kulit buah mengeras, jika diairi lagi buah akan banyak yang pecah dan busuk. Setelah 24 hari dari pembungaan, sedikit demi sedikit pengairan dikurangi, hingga menjelang 10 hari menjelang panen. Pengairan dihentikan agar lahan kering, dengan maksud untuk memperoleh kadar gula setinggi mungkin serta memudahkan pemanenan.
PEMUPUKAN
Pupuk susulan dilakukan dengan pencampuran [ 1 karung Za + 2 liter Oreza padi + 1 liter oreza Serum water trietment ( SWT) ] kemudian Oreza serum phytophtora tersebut di larutkan (5kg Oreza serum + 200 liter air).
1.       Pupuk susulan ke-1 pada saat tanaman berumur 5 HST, setiap tanaman mendapatkan larutan pupuk 250cc.  Pemupukaan dapat dikocor secara manual, atau dilewatkan pada irigasi teknis (irigasi tetes / pengairan fertigasi).  
2.       Pupuk susulan ke-2 diberikan pada saat tanaman umur 2 minggu setelah tanam, dengan dosis aplikasi yang sama dengan pupuk susulan 1.
3.       Pupuk susulan ke-3 diberikan setelah seleksi buah, (25-30 HST) dengan dosis aplikasi 250cc/tanaman. Pemupukan lebih efektif di lakukan bersamaan dengan pengairan fertigasi.
4.       Pupuk susulan ke- 4 diberikan pada (7-10) hari setelah pemupukan ke 3 , dengan konsentrasi yang sama.
PENYERBUKAN BUATAN DAN PEMBUAHAN
                Pada semangka tanpa biji diperlukan penyerbukan buatan antara bunga betina dari tanaman triploid, dengan serbuk sari dari tanaman diploid, langkah ini dilakukan untuk merangsang proses pembentukan buah sehingga diperoleh buah yang ukuranya optimal, dan bentuknya sempurna, buah yang tidak mendapat cukup penyerbukan  bentknya abnormal, sehingga tidak dapat dipasarkan.
Peralatan penyerbukan buatan
1.       Bunga jantan semangka penyerbuk (5% dari jumlah semangka tanpa biji )fungsinya untuk menyerbuki bunga betina semangka tanpa biji (triploid).
2.       Ember ukuran 5 liter sebagai wadah untuk menampung bunga jantan semangka berbiji.
3.       Potongan tali raffia/benang wol sepanjang 12cm, sebanyak kira –kira 500  potong sebagai penanda bahwa bunga betina semangka tanpa biji sudah diserbuki.
Proses penyerbukan bunga tanaman semangka tanpa biji perlu dilakukan dengan tekun sehingga tidak ada yang terlewat, sebaikya penyerbukan dilakukan tepat waktu agar hasilnya memusakan. Prosedur penyerbukan sbb.
1.       Lakukan penyerbukan buaan mulai umur (24-30HST) tergantung varietas dan suhu lingkungan.
2.       Untuk hasil sempurna 1 bunga jantan hanya menyerbuki 1 bunga betina, penganbilan bunga jantan sebaiknya dilakukan pada pagi hari (04:30) atau (05:00).
3.       Siapkan potongan tali raffia /benang wol untuk tanda bahwa bunga betina sudah diserbuki.
4.       Penyerbukan dilakukan pada pagi hari antara pukul (05:30-09:00) pada saat bunga betina sedang mekar. Jika penyerbukan lewat (09:00) biasanya bunga betina sudah layu.
5.       Usapkan bunga jantan penyerbuk pada bunga betina semgangka tanpa biji. Caranya, tangan kiri memegang cabang yang ada bunga betinanya, sedangkan tangan kanan memegang bunga jantan penyerbuk .
6.       Bakal buah atau bunga betina yang akan diserbuki adalah bunga pada ruas (13-18).
7.       Setelah diserbuki, bunga betina tersebut dengan tali raffia atau benang wol. Bunga yang diserbuki dalam selang (3-5) hari diberi tanda yang sama, hal ini sangat penting untuk menentukan panen di kemudian hari. Diharapkan penyerbukan buatan selesai dalam (5-10) hari.

PEMILIHAN BUAH
Seleksi buah untuk mendapatkan buah yang pertumbuhannya maksimal  dan bentuknya sempurna, untuk varietas semangka yang berukuran besar, sebaikya dipilih 1 buah yang memiliki pertmbuhan paling baik, seleksi buah dilakukan ketika buah berukuran sebesar telur ayam. Pilih 1 dari buah yang terbentuk dari 3 cabang, kriteria yang dipilih adalah buah yang memiliki pertumbuhan paling bagus. Bila pertumbuhan seragam pilih dari cabang yang pertumbuhanya paling vigor, untuk varietas yang memiliki bobot buah kecil (<2kg), pada satu tanaman dapat dibesarkan (2-3) buah. Buah yang dipilih berada pada posisi ruas (13-15) untuk mendapatkan buah yang seragam. Pemotongan buah yang diafkir sebaiknya pada siang hari dan cuaca terik, hal ini untuk menghindari infeksi OPT dari bekas luka. Setelah pemangkasan buah dan pemangkasan ranting sebaiknya lakukan penyemprotanOreza Serum untuk mencegah infeksi fusarium.



PENGANDALIAN OPT
1.       Penyakit busuk pangkal batang
Gejala; Cendawan ini menyebabkan rabah kecambah, busuk pada bunga, bercak pada daun dan busuk pada buah semangka. Lesi pada kotiledon dan daun berbentuk bulat atau tidak beraturan, coklat dan lingkaran agak kabur disekelilingnya, lasi pada bunga dan batang berwarna coklat dan memutih, ketika semakin tua lasi pada buah berwarna coklat, lunak dan agak bundar , lesi pada batang mengeluarkan lendir. Penyakit menular melalui benih dan percikan air atau terbawa serangga .
Pengendalian: Pengendalian secara teknis , dengan memberi perlakuan benih dengan fungisida, aktif, dan sanitasi media semai. Penyemprotan Oreza  serum dengan dosisi (50cc/15 L) dan pemupukan Oreza serum dengan dosis tinggi pada saat musim hujan untuk pencegahan secara preventif, (10kg/200liter air) dengan dosis aplikasi (250-300cc/tanaman ) penyemprotan serum setiap habis hujan (70cc/15 L).
2.       Penyakit layu fusarium
Gejala: Biasanya layu fusarium ditandai layu pada ujung sulur, di ikuti menguningnya daun, lalu berujung dengan kematian. Penyakit ini juga menyerang tanaman di pembibitan, jika batang tanaman yang terserang dibelah memanjang terlihat pembuluh Xilem mengalami nekrosis berwarna coklat,
Pengendalian: Meningkatkan PH tanah dengan pemupukan Oreza serum  secara rutin untuk meningkatkan PH tanah dan member Nutrisi untuk meningkatkan imunitas tanaman. Penyemprotan Oreza serum secara berkala, Oreza serum merupakan pestisida organik yang tidak bersifat asam.
3.       Penyakit antraknosa.
Gejala: Daun yang terserang terlihat bercak – bercak berwarna kuning, kemudian menjadi coklat mengkilap dan daun mengering. Jika menyerang buah menimbulkan bercak – bercak coklat dan berlendir, pengendalian sama dengan penyakit fusarium.
4.       Penyakit busuk buah (phytophtora)
 Penyakit ini mewabah setelah periode hujan yang cukup tinggi, dan air tergenang dilahan. Setiap bagian tanaman menjadi target infeksi penyakit ini, jika menginfeksi buah, terjadi bercak kebasah –basahan , kemudian menjadi coklat dan kehitaman dan lunak, ujung tangkai buah diselimuti cendawan berwarna putih, biasanya cendawan menyerang bagian bawah buah yang menyentuh tanah/mulsa. Jika menginfeksi akar dan batang akan terjadi kelayuan seluruh tanaman.
Pengendalian: Penyemprotan fungisida sistemik Oreza  serum secara berkala terutama setelah hujan turun, pengaturan posisi buah dengan membalik buah dan memberi antiseptik pada mulsa alas buah. Perbaikan saluran drainese secara berkala untuk mengeluarkan genangan air dilahan.
5.       Penyakit embun bulu
Gejala: Infeksi dimulai dari bercak –bercak berwarna kuning muda yang dibatasi oleh urat –urat daun sehingga terkesan menjadi bercak bersudut, semakin lama bercak menjadi kecoklatan. Bila daun dibalik maka terlihat kumpulan konidia dan kondifor cendawan berwarna kelabu. Pengendalian dengan penyemprotan dengan Oreza serum secara berkala, dengan dosisi (70cc/15 L) terutama pada pagi hari satelah hujan turun, dan melakukan sanitasi kebun dengan memangkas daun  cabang yang terineksi (terutama daun tua). 

Sabtu, 14 April 2012

Oreza Padi pada Tanaman Jagung

Oreza Padi presentation

Jumat, 13 April 2012

Budidaya Singkong Unggul


BUDIDAYA SINGKONG UNGGUL

 Definisi :
Yang disebut singkong unggul  adalah system budidaya singkong yang menghasilakn kualitas unggul, keunggulan singkong dilihat dari beberapa kriteria di antaranya [ produksi yang tinggi yang mencapai 100 ton/ha dengan kadar aci setandar kuranglebih diatas 20%.] jika singkong yang kita budidayakan dengan potensi produksi tinggi namu kadar aci rendah maka tidak termasuk dalam kategori unggul. Karena pihak pabrik memiliki setandar aci yang tinggi.
Standar pengolahan tanah :
Untuk budidaya singkong unggul dengan target produksi yang maksimal harus memiliki setandar tanah yang bagus. [tanah harus gembur, subur dan kaya bahan organic] untuk tanah bertestur berat [lempung berpasir, dan tanah fuklano] target tidak mencapai 100 ton, wlaupun dengan biaya oprasional yang sama. Untuk  mendekati setruktur tanah yang di inginkan, maka harus di lakukan pengolahan tanah yang sesuai.
Pengolahan tanah :
Untuk tanah bertestur berat sebaiknya di berikan perlakuan tanah dengan media airasi. Media ini harus mampu membuat rongga di dalam tanah sehingga testur tanah sedikit berubah dengan adanya rongga yang adad di dalamm tanah. Media ini dapat berupa subtract yang tahan busuk dan tahan dari serangan jamur akar [kokovit atau sekam padi] yang di olah secara khusus agar menjadi media airasi. Dalam 1 ha di butuhkan 200 karung media airasi. Dalam 1 kali perlakuan dapat di gunakan penanaman selama 2 periode [2 tahun] dengan perlakuan ini airasi tanah meningkat menjadi 30% dari setandar tanah berat [lempung perpasir]
Perlakuan bibit :
Bibit yang akan di tanamharus mendapat perlakuan khusus. Bibit di pilih dan di tentukan keseragamanya, pada ujung bawah bibit di potong seragam agar terjadi pelukanyang baru yang akan di jadikan tempat tumbuhnya akar calon umbi… jika tidak rata dan tidak trdapat pelukaan yang baru maka akar tidak tumbuh subur dan rata, sehingga potensi pembentukan umbi menjadi rendah. Sebaiknya bibit di potong dengan gergaji. Agar terjadi keseragaman akar dan pertumbuhan yang rata. Bibit yang telah di potong direndam dalam larutan serum Oreza padi selam 3 menit. Larutan ini dibut dengan cara [ 1 liter Oreza padi + 100 liter air bersiah] larutan ini cukup untuk 1 ha. Man faat dari larutan ini adalah meningkatkan daya tumbuh, mempercepat pertumbuhan akar dan tunas, serta mempertahankan sifat keunggulan dari bibit setek tanaman. Karena dapat mencegah masuknya bibit virus, jamur, dan bakteri yang dapat menyebapkan gangguan gen yang tidak permanen… sehingga sering kita dapati bibit unggul yang kita tanam dalam kurun beberapa  kali keturunan sifat unggulnya merubah. Hal ini dapat disebapkan karena terjadi serangan penyakit yang disebapkan dari Virus, bakteri dan jamur. Setelah bibit mendapat perlakuan bibit dapat di masukan kedalam karung agar mudah dalam pengankutan ke lahan penanaman . setelah mendapatkan perlakuan sebaiknya bibit segera ditanam, dan tidak boleh melebihi waktu selam 3 hari…
Penanaman:
Setelah pengolahan tanah selesai pembajakan yang di lanjutkan penaburan media airasi lahan di lakukan pembentukan bedengan dengan , sehingga media airasi terakumulasi di tengah bedengan. Segeralah di lakukan penanaman. Batang setek singkong unggul umumnya memiliki ukuran yang lebih besar, jika terjadi kelambatan panen maka akan sulit untuk melakukan penanaman, karena tanah menjadi keras kembali sehingg kedalaman tanam tidak mencapai setandar. Batang setek minimal di tancapkan dengan kedalaman 10 cm. karena dengan di bentuk bedengan kemungkinan tanah akan menyusut 5 cm akibat erosi dan pemadatan secara alami. 
Pemupukan :
Pupuk yang kita berikan di sisni menggunakan teknonogi Oreza sehingga kita membutuhkan :
1.        Urea /ZA                                                 : 3 kw /6 karung  @50kg
2.        Dolomite                                                  : 6 Kw/ 12 karung @50kg
3.        Oreza padi                                              : 12 liter
4.        Serum SWT                                            : 6 liter
5.         liter Oreza serum anti phytopthora     :5 liter 
6.        Pupuk kandang                                      : 5 ton
Dalam satu kali aplikasi untuk pemupukan singkong yang banyak mengunakan pupuk atau pemberian bahan organic tinggi, untuk mencegah pembusukan buah karena pengaruh kelembapak yang tinggi sehoingga perlu di campurkan serum SWT untuk memberikan kekebalan terhadap serangann jamur akan pada umbi singkong. Pencampuran dilakukan bersamaan dengan pembuatan aplikasi Oreza paket hemat:


Cara pencampuran :
1 karung Urea + 2 liter Oreza padi + 1 liter Oreza serum SWT . aduk hingga rata yang kemudian tambambahkan  2 karung dolomite. Setelah campuran ini selesai masukan kembali dalam karung dan siap di gunakan sesuai kebutuhan. Campurkan seluruh bahan seperti tersebut di atas. Hingga seluruh bahan tercampur sempurna.
Dalam aplikasi tersebut kita menghasilkan 9 kintal Oreza paket hemat yang akan kita pakai untuk pemupukan singkog unggul selama I periode. Pemupukan di lakukan sebanyak 3 kali pupuk pertaman 25% dari dosis anjuran yang berarti 900kgX25% = 225kg. dan 25% lagi  dilakuakn untuk menfermentasi pupuk kandang sebanyak 5 ton. Dan sisanya 50% digunakan sebagi pupuk ke 3.  Pupuk kandang kitak tidak berikan pada pengolahan tanah, berdasarkan pengalaman dan penelitian yang kami lakukan di beberapa tampat yang pemakainya pupuk kandangnya tinggi. Ternyata ada dampak negative jika kita lakkukan pemupukan dengan pupuk kandang yang belum diseterilkan menimbulkan banyak serangan njamur akar dan munculnya hama penggerek akar. Sehingga tanaman yang baru tumbuh mudah sekali diserang hama penggerek akar yang terikut pada pupuk kandang yang kita pakai. Sestalh pada saat singkong tumbuh dewasa ternyata pupuk kandang juga membawa jamur akar yang menginfekasi akar dan umbi tanaman pada kelembapan yang tinggi. Sehingga setelah dewasa banyaka tanaman singkong yang leles. Sehingga banyak menyebapakan kekecewaan petani singkong di daerah Rumbia dan Seputih banyak.  Yang mayoritas bertanam singkong. Dengan pendekatan kasus tersebut kita melakukan uji untuk tidak memberikan pupuk kandang pada awal pengolahan tanah melainkan pada pemupukan ke 2 ternyata dampak negative tersebut tidak terlihat lagi.
Fermentasi pupuk kandang dilakukan setelah tanam singkong unggul selesai, sehingga pada saat akan di pupukan pupuk kandang tersebut telah seteril dan tidaka akan membawa dampak negative lagi terhadap tanaman. Fermentasi dilakukan dengan cara menaburkan Oreza paket hemat tersebut di atas lapisan pupuk kandang yang kita buat sedemikian rupa sehingga setiap ketebalan pupuk kandang 10 cm kita lapaisi dengan taburan dengan OREZA PAKET  HEMAT sehingga seluruh pupuk kandang sejumlah 5 ton dapat di tata sedemikin rupa terlapisi oreza paket hemat sebanyak 225kg. fermentasi dilakukan secara an-aerob, sehingga harus di tutup rapat agar terjadi fumigasi dari katalis Oreza paket hemat tersebut.
Pemupukan petama :
Pemupukan pertaman di lakukan 1 bulan setelah tanam,  namu sebelum 1 bulan bibit singkong yang telah di beri perlakuakn Oreza sudah menampakkan performa pertumbuhan yang prima. Pada usia 14 hari setelah tanam bibit singkong telah mengeluarkan bebrapa helai daun dan akar telah tumbuh lebih aktif. Untuk memaksimalakan pertumbuhan sebaiknya kita semprot dengan Oreza serum anti Phytopthora kombinasi dengan Oreza padi [3 tutup Oreza serum anti Phytopthora + 2 tutup Oreza padi yang dilarutkan kedalam 15 liter air bersih] pentyemprotan dilakukan secara merata dari daun batang dan daerah sekitar akar. Penyemprotan hanya di lakukan paga daerah yang ada tanaman nya saja. Jangan sampai kena rumput. Jika kena rumput maka rumputnya akan tumbuh lebih subur.  Setelah 14 hari dari penyemprotan tersebut dilakukan pemupukan yang pertama sebanyak 225kg /ha jika dalam 1 ha terdapat 10.000 batang maka dosis perbatang  225X1000gr =  225.000gr  sehingga dalam 1 btg  mendapatkan dosis : 225.000gr/10.000 btg=  22,5gr/btg.  Pemupiukan di taburkan di daerah sekitar akar, atau di daerah kanopy daun. Jangan memberikan pupuk Oreza paket hemat ini terlalu dekat dengan batang. Dapat mengakibatkan dehidari sel yang tanamnya menjadi merah layu dan ahirnya daunya rontok.  Jika hal ini sampai terjadi untuk menetralisirnya harus dilakukan penyiraman hingga jenuh sehinga pupuk yang kita berikan menjadi encer /atau konsentrasinya menurun.
Pemupukan ke 2
Pemupukan ke 2 dilakukan setelah tanaman berumur 2 bulan setelah tanam. Pupuk yang kita berikan merupakan pupuk kombinasi dari Oreza paket hemat dan pupuk kandang yang telah di fermentasi minimal 21 hari. Pupuk di berikan di atas permukaan bedengan yang dilanjutkan dengan perbaikan bedengan atau danger. Atau pada saat pembumbunan tanaman. Pupuk kandang yang kita berikan sebanyak 5 ton atau 5.000kg jika dalam 1 ha terdapat 10.000 btg maka dosis per btg adalah : 5.000 kg/10.000btg = 0,5kg/btg. Sehingga dalam satu batang mendapatkan ½ kg pupuk kandang fermentasi. Penaburan pupuk dapat dilakukan di sekeliling  daerah perakaran / seleliling batang yang selanjutnya di timbun dengan tanah sebagai langkah perbaikan bedengan . Dengan perawatan yang demikian  kita menghindarkan kerusakan akar tanaman dari serangan  jamur akar. Karena pupuk kandang berada di permukaan tanah maka tidak menjadi busa penampung air pada sat musim hujan. Sehingga akar atau umbi tidak bususk atau leles. Pendangiran atau pembumbunan tanaman bertujuan untuk membberi ruang gerak akar agar mempunyai performa pembentukan umbi yang maksimal. Karena jika umbi terlihat atau terkena sinar matahari langsung maka pertumbuhanya tidak sempurna dan daging  umbinya menjadi bersert. Sehingga pembumbunan sangat di perlukan sekali…
Jika ingin di lakukan pembumbunan maka dalam pembentukan bedengan jangan terlalu tinggi dulu. Hanya cukup untuk membuat alur tanam sehingga tanah menjadi lebih gembur dan mengumpuklan media airasi yang kita tebarkan pada saat pembentukan bedengan. Sehinga pada saat pemukun ke 2 dilakukan lagi perapian bedengan dan penggeburan tanah.
Pemupukan yang ke 3
Pemupukan ke 3 dilakukan pada 3 bulan setelah tanam. Dosis yang di pakai adalah 50% dari dosis anjuran yaitu 900kg/ha X 50% = 450kg /ha. Jika dalam satu ha terdapat 10.000  batang maka dosis perbatang menjadi : 450 X 1.000gr =  450.000gr. sehingga dalam 1 batang mendapatkan : 450.000gr/10.000btg =  45gr/btg. Pupuk di tugalkan di kanan dan kiri tanaman . pada usia  1,2,3, bulan , merupakan periode emas pertumbuhan tanaman singkong… pembentukan akar calon umbi terjadi pada fase tersebut. Dan jika seandainya terjadi ketrlambatan pemupukan dan perawatan pada periode tersebut maka target pencapaian tonase yang di inginkan taidak akan tercapai. Karena tanaman akan tumbuh kerdil dan  di tumbuhi gulma yang tumbuh dengan lebat. Sehingga pertumbuhan tanman akan kalah dama penyerapan unsure hara dan penyerapan sinar matahari. Yang dapat di pastikan pencapaian target akan gagal.
Perawatan  
Perawatan tanaman di lakukan sedemikian rupa sehingga kebun tamapak bersih dan hindari genangan air di tengah – tengah lahan. Jika ada genangan air hendaknya di berikan saluran drainase sehingga tidak tampak genagan air di lahan. Pembersihan gulma di lakukan dengan cara chemis setelah tanman berumur 4 bulan lebih. Jika pertumbuhan normal gulma tidak akan tumbuh di antara tanaman singkong kemungkinana hanya terdapat pada pinggir lahan yang terdapat di pinggir jalan, dan saluran pembuangan air.
Demikian cara teknis budidaya singkong unggul intensif…
Seluruh keraba tkerja Oreza media grup mengucapakan selamat dan salam sukses bagi petani iondonesia. Oreza solui sukses Usaha tani….