Selasa, 17 April 2012

BUDIDAYA SEMANGKA


Add caption
 BUDIDAYA SEMANGKA

Semangka merupakan tanaman buah yang sangat cepat berproduksi, tidak kurang dari 60 hari sudah panen, sangat pendek siklus hidup semangka, sehingga membutuhkan ketepatan dan kecepatan penyediaan nutrisi yang dibutuhkan semangka.PT.Oreza Indonesia memberi terobosan dalam berbudidaya semangka dengan Nutrisi aktif yang siap pakai untuk mendukung produktifitas semangka.
Oreza paket hemat: Merupakan pupuk NPK lengkap dengan unsur mikro esensial yang diformulasi dengan Hormon pengatur pertumbuhan, dan probiotik sehingga dapat berfungsi sebagai pupuk dasar pengganti pupuk kandang dan sebagai pupuk susulan. Probiotik akan berfungsi sebagai bakteri pengurai, yang menyuburkan tanah secara biologis, karena terkandung bakteri pengurai phospat dan bakteri pengurai selulotik yang akan merombak tumpukan phospat yang terserap dalam agregat tanah.
Oreza serum phytophtora  Merupakan antibiotic serum yang mampu mengendalikan OPT (organisme penyebab penyakit), serum ini merupakan formulasi dari zat kimia, alami yang berasal dari batuan mineral yang mengandung khasiat mengendalikan OPT, (sulfur, tembaga, silikon, zings, dan bahan anti septic) sebagai pereduksi alami dalam fermentasi bahan organik.
Kinerja dari Oreza serum phytophtora dapat bekerja secara kontak dan sistemik, pada aplikasi yang tepat Oreza serum phytophtora, akan secara langsung mereduksi OPT (jamur, bakteri dan virus) yang akan menginfeksi, jaringan tanaman, dan secara sistemik  membangun anti biotic tanaman dengan memproduksi protein beracun berupa getah tanaman yang mampu membunuh OPT. Selain itu, Oreza serum dapat meningkatkan tekanan sel sehingga kontruksi jaringan lebih keras dan tahan terhadap serangan OPT.
Asam amino plus: Merupakan protein cair, yang difermentasi menjadi Hormon pengatur pertumbuhan,  peranan dalam budidaya semangka sebagai pemacu pertumbuhan dan produktifitas, serta meningkatkan citarasa dan tampilan yang artistik. Asam Amino sangat penting untuk memperkuat respon dari hormone pertumbuhan dan sistem metabolisme sel.

Aplikasi Oreza
Kebutuhan sarana produksi:
1.      Urea / ZA                                            :2,5 kw (5 karung)
2.      Dolomite                                            :5 kw (10 karung)
3.      Oreza padi                                          :10 liter
4.      Oreza serum phytophtora                     :10 liter
5.      Oreza Media kocor                            :60kg (30 bungkus )
Add caption



PERSIAPAN LAHAN PRODUKSI
Ditinjau dari sistem perakaran semangka yang sangat ekstensif, sehingga dibutuhkan lahan yang gembur dan diolah sempurna , untuk memudahkan perkembangan perakaran.
Pemupukan dasar: Setelah bedengan terbentuk, dan di finishing, tanah bedengan ditaburi dengan oreza paket hemat dengan dosis aplikasi (500gr/m2), setelah penaburan bedengan di tutup mulsa plastik selama 10 hari. Perlakuan ini bertujuan untuk mengolah tanah secara biologis, sehingga gas –gas metan dapat menguap sebagai dampak proses Dekomposisi. Dari penguapan gas metan kondisi tanah akan lebih baik untuk menunjang perkembangan perakaran.
Pemberian pupuk dasar:
1.       Campurkan (1 sak Urea/za +2 liter Oreza padi + 2 karung dolomite @ 50kg) dalam 1 kali pengadukan kita mendapatkan  (150 kg Oreza paket hemat).
2.       Taburkan pupuk kandang + 500gr Oreza paket hemat/ m2 di permukaan bedengan aduk hingga rata pada kedalaman 10 cm, tutup bedengan dengan plastik hitam perak selama beberapa hari (10 – 15 hari).
Dengan Aplikasi Oreza paket hemat, petani tidak lagi memerlukan pupuk kimia lainya, karena didalam Oreza paket hemat, sudah terdapat bahan kimia dan bahan organik, dan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah dan konsentrasi yang seimbang.
Persiapan benih:
Jumlah tanaman semangka dengan pola sistem intensif, memerlukan bibit sekitar 8.000 tanaman , termasuk sulaman, kebutuhan tanaman tersebut dapat di konter dengan (500-600gr benih) tergantung dengan varietas yang di tanam.
Pengecambahan:
Sebelum disemai benih direndam dalam larutan Oreza serum phytophtora (100cc/1L air) selama (4-6) jam, Tiriskan benih dengan cara meletekan diatas Koran basah, selama(24-36 jam) pada suhu (35-37 0C). Untuk mencapai suhu tersebut bisa dengan pemanasan lampu 15 watt, berjarak 30 cm dari posisi benih. Selama (24-36) jam benih sudah mengeluarkan calon akar lembaga, ini menandakan bahwa benih sudah siap ditanam di polybag.
Media penyemai: Media penyemai benih biasanya berupa campuran tanah dan pupuk kandang yang telah matang. Dengan perbandingan (2:1) kedua bahan tersebut diaduk rata dan dimasukan dalam kantong polybag, (7x10cm) dengan pengisian media sebanyak (3/4) volume polybag. Polybag yang telah terisi disiram dengan larutan Oreza serum phytophtora (1L/200L air) dan biarkan selama 3 hari  sebelum ditanam benih semangka.
Proses penanaman semangka:
Penyiapan bedengan: Bedengan yang telah disiapkan disiram hingga jenuh (untuk daerah sawah bisa di leb) selama (3-4) jam, dan untuk lahan kering disiram perlubang tanam (0,5) liter. Jika menggunakan pipet, disiram selam 4 jam.
Penyiapan Bibit : Bibit semangka yang siap tanam setelah berumur (7-10 hari), atau telah memiliki 3 helai daun sejati. Untuk mempercepat pertumbuhan bibit setiap 3 hari disemprot oreza serum phytopthora  dengan dosis (30cc/15 L air) dan perawatan antibiotik serum untuk pengendalian OPT.
Penanaman bibit dilahan pertanian: Sebaiknya  penanaman bibit dilapangan tidak melebihi, 10 hari setelah penutupan dan pemberian pupuk dasar Oreza paket hemat hal ini untuk menjamin ketersediaan unsur hara agar siap diserap oleh bibit semangka. penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum (09:00) atau pada sore hari (15:30) untuk menghindari tanaman stres yang tinggi. Bibit yang telah ditanam segera disiram hingga jenuh untuk mempercepat penyatuan media tanam dengan akar. Penyulaman paling lambat dilakukan 3 hari setelah penanaman, penyulaman yang terlambat lebih dari 1 minggu hasilnya tidak akan baik.
Pemangkasan dan pembentukan tajuk: Pada usia (10-12) HST bibit dilapangan tanaman mulai membentuk (5-6) helai daun sejati, tahap ini merupakan waktu yang baik untuk melakukan pemangkasan bentuk, pemotongan titik tumbuh dilakukan dengan menggunting sekitar 2 cm bagian pucuk dengan gunting yang dicelup larutan serum fungisida  Oreza serum phytophtora. Sehingga tanaman tidak mudah terinfeksi OPT. Pemangkasan pucuk jangan sampai terlambat, justru efeknya kurang produktif.
Tunas baru akan muncul setelah (4-5) hari, setelah pemotongan . Setelah tunas baru membentuk (3-4) ruas lakukan pemilihan tunas yang vigor( petumbuhan cepat), agar pertumbuhan optimal pilih 3 tunas cabang utama yang vigor, dan seragam untuk tetap dipelihara menjadi tanaman produksi. Ke-3 tunas tersebut, diatur membentuk huruf W dengan jarak antar cabang 14-20 cm, diarahkan menjalar sesuai kemiringan bedengan. Tunas cabang yang tidak terpilih di pangkas dengan gunting yang telah disterilkan  dengan menyisakan 1 helai daun. Untuk mengoptimalkan pembentukan buah, seluruh tunas cabang sekunder dibawah daun ke 14 dipangkas, sebaiknya pemangkasan dilakukan secara periodik dengan meninggalkan 1 helai daun.
PENGAIRAN
Pada saat sebelum tanam dan sesudah tanam tanaman disiram cukup basah, tujuanyan untuk menjamin bibit tidak stres kekeringan air dan dapat segera beradaptasi 3 hari kemudian bibit di cek kembali, dan diairi bila kering. Pemberian air yang tepat disesuaikan dengan fase pertumbuhan tanaman dan curah hujan. Pada musim kemarau, pengairan dilakukan 2 hari sekali sampai menjelang berbunga, sekitar 3 minggu setelah tanam menjelang pembungaan ( sebelum bunga mekar), perlu diairi setiap hari agar bunga tidak gugur, setelah berbunga, (selama pembungaan, sekitar 5-7 hari) sebaiknya tidak diairi agar pembentukan bunga tidak terganggu, dan buahnya tidak mudah pecah. Pada saat buah sebesar telur ayam, (sebelum dilakukan seleksi buah) perlu dilakukan pengairan hal ini untuk menjaga kelembapan tetap stabil dan ukuran buah bisa maksimal. Setelah seleksi buah sampai sekitar umur 23 hari setelah bunga mekar, (fase pembesaran buah)  kelembaban dijaga agar tetep stabil. Bila terjadi kekurangan air kulit buah mengeras, jika diairi lagi buah akan banyak yang pecah dan busuk. Setelah 24 hari dari pembungaan, sedikit demi sedikit pengairan dikurangi, hingga menjelang 10 hari menjelang panen. Pengairan dihentikan agar lahan kering, dengan maksud untuk memperoleh kadar gula setinggi mungkin serta memudahkan pemanenan.
PEMUPUKAN
Pupuk susulan dilakukan dengan pencampuran [ 1 karung Za + 2 liter Oreza padi + 1 liter oreza Serum water trietment ( SWT) ] kemudian Oreza serum phytophtora tersebut di larutkan (5kg Oreza serum + 200 liter air).
1.       Pupuk susulan ke-1 pada saat tanaman berumur 5 HST, setiap tanaman mendapatkan larutan pupuk 250cc.  Pemupukaan dapat dikocor secara manual, atau dilewatkan pada irigasi teknis (irigasi tetes / pengairan fertigasi).  
2.       Pupuk susulan ke-2 diberikan pada saat tanaman umur 2 minggu setelah tanam, dengan dosis aplikasi yang sama dengan pupuk susulan 1.
3.       Pupuk susulan ke-3 diberikan setelah seleksi buah, (25-30 HST) dengan dosis aplikasi 250cc/tanaman. Pemupukan lebih efektif di lakukan bersamaan dengan pengairan fertigasi.
4.       Pupuk susulan ke- 4 diberikan pada (7-10) hari setelah pemupukan ke 3 , dengan konsentrasi yang sama.
PENYERBUKAN BUATAN DAN PEMBUAHAN
                Pada semangka tanpa biji diperlukan penyerbukan buatan antara bunga betina dari tanaman triploid, dengan serbuk sari dari tanaman diploid, langkah ini dilakukan untuk merangsang proses pembentukan buah sehingga diperoleh buah yang ukuranya optimal, dan bentuknya sempurna, buah yang tidak mendapat cukup penyerbukan  bentknya abnormal, sehingga tidak dapat dipasarkan.
Peralatan penyerbukan buatan
1.       Bunga jantan semangka penyerbuk (5% dari jumlah semangka tanpa biji )fungsinya untuk menyerbuki bunga betina semangka tanpa biji (triploid).
2.       Ember ukuran 5 liter sebagai wadah untuk menampung bunga jantan semangka berbiji.
3.       Potongan tali raffia/benang wol sepanjang 12cm, sebanyak kira –kira 500  potong sebagai penanda bahwa bunga betina semangka tanpa biji sudah diserbuki.
Proses penyerbukan bunga tanaman semangka tanpa biji perlu dilakukan dengan tekun sehingga tidak ada yang terlewat, sebaikya penyerbukan dilakukan tepat waktu agar hasilnya memusakan. Prosedur penyerbukan sbb.
1.       Lakukan penyerbukan buaan mulai umur (24-30HST) tergantung varietas dan suhu lingkungan.
2.       Untuk hasil sempurna 1 bunga jantan hanya menyerbuki 1 bunga betina, penganbilan bunga jantan sebaiknya dilakukan pada pagi hari (04:30) atau (05:00).
3.       Siapkan potongan tali raffia /benang wol untuk tanda bahwa bunga betina sudah diserbuki.
4.       Penyerbukan dilakukan pada pagi hari antara pukul (05:30-09:00) pada saat bunga betina sedang mekar. Jika penyerbukan lewat (09:00) biasanya bunga betina sudah layu.
5.       Usapkan bunga jantan penyerbuk pada bunga betina semgangka tanpa biji. Caranya, tangan kiri memegang cabang yang ada bunga betinanya, sedangkan tangan kanan memegang bunga jantan penyerbuk .
6.       Bakal buah atau bunga betina yang akan diserbuki adalah bunga pada ruas (13-18).
7.       Setelah diserbuki, bunga betina tersebut dengan tali raffia atau benang wol. Bunga yang diserbuki dalam selang (3-5) hari diberi tanda yang sama, hal ini sangat penting untuk menentukan panen di kemudian hari. Diharapkan penyerbukan buatan selesai dalam (5-10) hari.

PEMILIHAN BUAH
Seleksi buah untuk mendapatkan buah yang pertumbuhannya maksimal  dan bentuknya sempurna, untuk varietas semangka yang berukuran besar, sebaikya dipilih 1 buah yang memiliki pertmbuhan paling baik, seleksi buah dilakukan ketika buah berukuran sebesar telur ayam. Pilih 1 dari buah yang terbentuk dari 3 cabang, kriteria yang dipilih adalah buah yang memiliki pertumbuhan paling bagus. Bila pertumbuhan seragam pilih dari cabang yang pertumbuhanya paling vigor, untuk varietas yang memiliki bobot buah kecil (<2kg), pada satu tanaman dapat dibesarkan (2-3) buah. Buah yang dipilih berada pada posisi ruas (13-15) untuk mendapatkan buah yang seragam. Pemotongan buah yang diafkir sebaiknya pada siang hari dan cuaca terik, hal ini untuk menghindari infeksi OPT dari bekas luka. Setelah pemangkasan buah dan pemangkasan ranting sebaiknya lakukan penyemprotanOreza Serum untuk mencegah infeksi fusarium.



PENGANDALIAN OPT
1.       Penyakit busuk pangkal batang
Gejala; Cendawan ini menyebabkan rabah kecambah, busuk pada bunga, bercak pada daun dan busuk pada buah semangka. Lesi pada kotiledon dan daun berbentuk bulat atau tidak beraturan, coklat dan lingkaran agak kabur disekelilingnya, lasi pada bunga dan batang berwarna coklat dan memutih, ketika semakin tua lasi pada buah berwarna coklat, lunak dan agak bundar , lesi pada batang mengeluarkan lendir. Penyakit menular melalui benih dan percikan air atau terbawa serangga .
Pengendalian: Pengendalian secara teknis , dengan memberi perlakuan benih dengan fungisida, aktif, dan sanitasi media semai. Penyemprotan Oreza  serum dengan dosisi (50cc/15 L) dan pemupukan Oreza serum dengan dosis tinggi pada saat musim hujan untuk pencegahan secara preventif, (10kg/200liter air) dengan dosis aplikasi (250-300cc/tanaman ) penyemprotan serum setiap habis hujan (70cc/15 L).
2.       Penyakit layu fusarium
Gejala: Biasanya layu fusarium ditandai layu pada ujung sulur, di ikuti menguningnya daun, lalu berujung dengan kematian. Penyakit ini juga menyerang tanaman di pembibitan, jika batang tanaman yang terserang dibelah memanjang terlihat pembuluh Xilem mengalami nekrosis berwarna coklat,
Pengendalian: Meningkatkan PH tanah dengan pemupukan Oreza serum  secara rutin untuk meningkatkan PH tanah dan member Nutrisi untuk meningkatkan imunitas tanaman. Penyemprotan Oreza serum secara berkala, Oreza serum merupakan pestisida organik yang tidak bersifat asam.
3.       Penyakit antraknosa.
Gejala: Daun yang terserang terlihat bercak – bercak berwarna kuning, kemudian menjadi coklat mengkilap dan daun mengering. Jika menyerang buah menimbulkan bercak – bercak coklat dan berlendir, pengendalian sama dengan penyakit fusarium.
4.       Penyakit busuk buah (phytophtora)
 Penyakit ini mewabah setelah periode hujan yang cukup tinggi, dan air tergenang dilahan. Setiap bagian tanaman menjadi target infeksi penyakit ini, jika menginfeksi buah, terjadi bercak kebasah –basahan , kemudian menjadi coklat dan kehitaman dan lunak, ujung tangkai buah diselimuti cendawan berwarna putih, biasanya cendawan menyerang bagian bawah buah yang menyentuh tanah/mulsa. Jika menginfeksi akar dan batang akan terjadi kelayuan seluruh tanaman.
Pengendalian: Penyemprotan fungisida sistemik Oreza  serum secara berkala terutama setelah hujan turun, pengaturan posisi buah dengan membalik buah dan memberi antiseptik pada mulsa alas buah. Perbaikan saluran drainese secara berkala untuk mengeluarkan genangan air dilahan.
5.       Penyakit embun bulu
Gejala: Infeksi dimulai dari bercak –bercak berwarna kuning muda yang dibatasi oleh urat –urat daun sehingga terkesan menjadi bercak bersudut, semakin lama bercak menjadi kecoklatan. Bila daun dibalik maka terlihat kumpulan konidia dan kondifor cendawan berwarna kelabu. Pengendalian dengan penyemprotan dengan Oreza serum secara berkala, dengan dosisi (70cc/15 L) terutama pada pagi hari satelah hujan turun, dan melakukan sanitasi kebun dengan memangkas daun  cabang yang terineksi (terutama daun tua). 

1 komentar: